Sabtu, 18 Mei 2013

Budidaya ikan jelawat


budidaya ikan jelawat

Budidaya ikan jelawat (ragambudidaya) -Merupakan ikan asli Indonesia yang ada dibeberapa sungai di tempat sumatra serta kalimantan. walau pemeliharaan ikan jelawat telah lama dikerjakan tetapi kurang nya ketenaran type ikan ini serta pasokan benih seutuhnya tetap memercayakan hasil penangkapan dari perairan umum yang dikerjakan pada musim hujan. Lihat segi keperluan benih yang tetap memercayakan alam maka penguasaan teknologi pembenihan type ikan ini merupakan usaha yang pelu diaktifkan. 

Ikan jelawat tidak setenar ikan lele, ikan mas serta nila. ini lumrah, dikarenakan ikan ini tidak ditemukan di tiap-tiap tempat, atau cuma di tempat asalnya, yakni sumatra, terlebih jambi serta tempat sekitarnya, dan kalimantan. budidaya ikan jelawat butuh dikembangkan. dikarenakan ikan yang bernama latin leptobarbus hoevenii ini juga terus dicari orang, terlebih orang-orang yang dulu rasakan dagingnya. 

Tetapi, ikan jelawat amat popular di malaysia sebagai ikan hias. sesaat ikan yang telah besar dipakai sebagai ikan mengonsumsi. ikan ini berbentuk omnivore yang condong herbivore. untuk budidaya ikan jelawat, pakannya bisa berbentuk pelet serta sedikit sayuran layaknya selada air atau bayam. 

budidaya ikan jelawat
Sekilas perihal budidaya ikan jelawat : 
Penyuntikan pada induk betina dikerjakan 2 x, yakni 0, 3 ml/kg serta 0, 6 ml/kg dengan interval waktu lebih kurang 7 jam. telur yang dihasilkan cukup banyak, bisa meraih 100. 000 butir untuk tiap-tiap induk seberat , 5 kg. aduk merata telur serta sperma gunakan bulu ayam atau kuas halus. supaya seluruh telur bisa terbuahi dengan sperma, baiknya perbandingan jantan serta betina 3 : 2. setelah itu, bersihkan telur tersebut dengan air bersih. telur yang telah bersih siap untuk ditetaskan. 

Penetasan telur dikerjakan dalam wadah penetasan berupa yang corong dibikin dari kain atau bahan halus. wadah ini ditempatkan dalam bak penetasan. air dapat dialirkan dari tetas corong sepanjang telur ditetaskan. telur yang mengumpul sukar atau tak lagi menetas. penggantian air bisa dikerjakan dengan langkah penyifonan dengan hati-hati. jumlah air yang diganti cukup setengahnya saja. pembesaran jelawat bisa dikerjakan dalam kolam sesudah berusia 30 hari. 

Pematangan gonad 
  • Induk dipelihara dalam kolam spesial berukuran 500-700 m2 penebaran 0, 1-0, 25 kg/m2 
  • Sepanjang pemeliharaan, induk ikan dibi pakan pelet dengan kandungan protein 25-28% 
  • Pakan diberikan sejumlah 3 persen dari berat badan dengan frekwensi 2-3 /hari 
  • Tak hanya pelet diberikan juga pakan berbentuk hijauan layaknya daun singkong secukupnya 
  • Lama pemeliharaan induk kurang lebih 8 bulan 
  • Induk yang siap pijah didapatkan dengan langkah seleksi 

Pemijahan 

Pemijahan jelawat bisa dikerjakan scara alami serta buatan. dalam paket teknologi ini dikerjakan pemijahan buatan. 
  • Induk terseleksi butuh diberok sepanjang 1 hari 
  • Penyuntikan hormon hcg serta kelenjar hipofisa pada induk betina dikerjakan 2 kali 
  • Penyuntikan i ( pi ) : dosis kelenjar hipofisa ditambah 200 iu hcg per induk betina 
  • Penyuntikan ii ( pii ) : 2 dosis kelenjar hipofisa ditambah 300 iu per induk betina 
  • Selang waktu pada pi serta pii, 5-6 jam 
  • Ovulasi berlangsung pada 10-1 jam dari pi 
  • Telur serta sperma dikeluarkan dengan langkah diurut 
  • Pembuahan telur dikerjakan dengan mencampurkan sperma serta telur di baskom plastik 
  • Bila telur sudah mengembang siap untuk disimpan dalam wadah penetasan 

Penetasan 
  • Kepadatan  tebar 400-500 butir telur per liter 
  • Sepanjang penetasan air mesti dijaga kualitasnya (ph : 7, temp :25-28 derajat celc ) 
  • Pada suhu air 25-28 derajat celcius telur dapat menetas 18-4 jam setekah pembuahan 
Pemeliharaan larva 
  • Larva dipelihara segera di tempat penetasan telur 
  • Cangkang serta telur yang tidak menetas dibersihkan dengan penyiponan 
  • Hari ke 3 larva diberikan pakan naupil artemia ( yang baru menetas ) secukupnya 
  • Pemberian pakan 3 kali 1 hari ( pagi, siang, sore ) 
  • Hari ke 7 sesudah menetas benih ikan siap untuk didederkan di kolam 

Pendederan 
  • Persiapan kolam meliputi pengeringan 2-3 hari, perbaikan pematang, pembuatan saluran sedang ( kamalir ) serta pemupukan dengan pupuk kandung sejumlah 500-700 gr per m2. kolam diisi air sampai ketinggian 80-100 cm. 
  • Pada saluran pemasukan dipasang saringan berbentuk hapa halus untuk hindari masuknya ikan liar 
  • Benih ditebarkan 3 hari sesudah pengisian air kolam dengan padat penebaran 100-150 ekor/m2 
  • Benih ikan diberi pakan berbentuk tepung hancuran pelet dengan dosis 10-20 persen /hari yang memiliki kandungan kurang lebih 25% protein 
  • Lama pemeliharaan 2-3 minggu 
  • Benih yang dihasilkan ukuran 2-3 cm serta siap untuk pendederan lanjutan 

-->

Tidak ada komentar:

Posting Komentar