Senin, 03 Juni 2013

Budidaya ikan gurame


Budidaya ikan gurame (ragambudidaya) -Kolam pemijahan untuk budidaya bisa berbentuk kolam tanah atau kolam tembok namun basic kolam diusahakan terus tanah. basic kolam tanah dapat merangsang induk gurami untuk segera memijah. syarat kolam pemijahan yakni : airnya jernih, tenang serta mengalir kecil hingga suplai oksigen juga terpenuhi, ada pintu pemasukan serta pengeluaran air serta tidak bisa terlampau banyak memiliki kandungan lumpur dikarenakan airnya cepat keruh, air yang keruh bisa menutupi permukaan telur, mengakibatkan dapat merubah kesuksesan penetasan telur.

Persiapan kolam pemijahan 

Persiapan kolam pemijahan mempunyai tujuan untuk menciptakan lingkungan kolam dalam situasi maksimal untuk ikan gurami untuk lakukan pemijahan. kolam pemijahan mesti dilengkapi dengan saluran pemasukan air serta pengeluaran. saluran pemasukan air diperlukan untuk mensuplai air baru supaya air kolam terus fresh serta ketersediaan oksigen terlarut terus terjaga. aliran air yang masuk ke kolam bisa merangsang ikan untuk memijah.

Ikan gurami layaknya ikan air tawar yang lain akan terangsang berpijah apabila ada situasi baru dalam kolam, layaknya bau ampo yang terbentuk akibat pengeringan tanah kolam lantas terkena air baru. perihal inilah yang mengakibatkan pengeringan serta penjemuran pada basic kolam pemijahan mutlak dikerjakan. tak hanya aktivitas pengeringan, pemberian pakan daun talas juga bisa merangsang gurami untuk segera kawin.
bagian aktivitas yang butuh dikerjakan untuk mempersiapkan kolam pemijahan ikan gurami yaitu seperti berikut :
  • Kolam dikeringkan 3-7 hari, bergantung cuaca serta ketebalan lumpur di kolam. tujuan pengeringan kolam yakni merangsang birahi induk untuk segera kawin, membunuh hama serta penyakit dan buang gas-gas yang membahayan ikan ( contohnya : amoniak ( nh3 ) serta h2s )
  • Perbaikan pematang, bersihkan kolam dari seluruh kotoran yang ada serta masuk ke kolam dan bersihkan rumput liar di sekitar pematang
  • Bila basic kolam banyak memiliki kandungan lumpur segera dikurangi atau dibuang
  • Sesudah pengeringan kolam, dikerjakan pengapuran dengan dosis 100gr/m2. pemberian kapur tak hanya untuk menaikkan ph tanah juga untuk membunuh bibit-bibit penyakit yang ada di basic kolam
  • Kolam pemijahan berisi air bersih, jernih serta mencukupi kriteria untuk kehidupan serta telur kedepannya sedalam 80 cm
  • Sesudah 3-4 hari dari pengisian air kolam, induk telah bisa dimasukkan ke kolam pemijahan
  • Jika sumber air kurang jernih atau keruh, baiknya air diendapkan terlebih dulu dalam bak pengendapan. air kolam yang keruh dapat mengakibatkan telur terselimuti oleh lumpur hingga telur-telur membusuk serta tidak menetas. selain itu, air yang keruh kita dapat kesusahan untuk tahu apakah sudah berlangsung kegiatan pemijahan serta apakah sarang sudah diisi telur atau belum.
Menyiapkan sarang 
Induk gurami bikin sarang terlebih dulu sebelum saat lakukan pemijahan. gurami letakkan serta menaruh telurnya di dalam sarang. di alam, induk gurami jantan bikin sarang yang terbuat dari rumput-rumput kering yang disusun di sudutan kolam. supaya sistem pemijahan gurame bisa berjalan lebih cepat, pembudidaya butuh sediakan area kerangka sarang ( sosog ) serta beberapa bahan yang dibutuhkan untuk bikin bahan sarang ( layaknya ijuk, sabut kelapa ). keberadaan bahan sarang tersebut juga merangsang induk cepat untuk memijah.

a. Kerangka sarang ( sosog ) 
Kerangka sarang bisa berbentuk sosog, ranting-ranting pohon serta bilah bambu yang cukup ditancapkan di tepi pematang kolam. penggunaan dengan bilah bambu lebih praktis, irit cost, serta induk gurami lebih fleksibel saat membuat sarang. namun sosog yaitu anyaman bambu berupa kerucut dengan diameter lingkaran mulut sosog pada 25-30 cm serta dalamnya 30-40 cm. 

Pemasangan sosog dikerjakan di pematang dengan langkah tangkainya ditancapkan ke pematang kolam. tetapi ada juga yang menempatkan sosog dibagian sedang kolam dengan langkah menempatkan tangkai pada pangkal sosog. penempatan sosog dibagian sedang kolam mempunyai tujuan untuk mengantisipasi induk yang enggan bikin sarang di tepi kolam, dikarenakan situasi tepi kolam yang kurang nyaman serta banyak lantas lalang orang.

Pemasangan sosog dianjurkan lebih kurang 15-30 cm dibawah permukaan air kolam. jarak pemasangan pada sosog yang satu dengan yang lain lebih kurang 2 – 4 m. jumlah sosog yang dipasang di kolam pemijahan sesuai dengan jumlah induk betina. Satu ekor induk betina umumnya memerlukan satu sarang untuk letakkan telurnya. tetapi, makin banyak kerangka yang dipasang maka dapat makin baik dikarenakan induk gurami dapat lebih leluasa menentukan area yang diperkirakan aman serta nyaman untuk letakkan telurnya.

b. Bahan sarang

Bahan sarang untuk pemijahan gurami bisa berbentuk ijuk, sabut kelapa serta rumput-rumput kering. tetapi, yang sangat banyak dipakai yaitu ijuk serta sabut kelapa dikarenakan lebih praktis, murah, serta gampang didapat. pastikan ijuk yang lembut untuk hindari pecah atau rusaknya telur akibat gesekan dengan ijuk. sebelum saat dipakai ijuk serta sabut kelapa dicuci sampai bersih serta dikeringkan terlebih dulu dengan langkah dijemur.

Bahan pembuat sarang ini umumnya diletakkan di tepi atau di dalam kolam dengan posisi menggantung agar induk bisa dengan gampang mengambil ijuk atau sabut kelapa. supaya dapat menggantung, ijuk serta sabut kelapa dijepit dengan longgar dengan bilah bambu yang dipasang dipinggiran kolam. tetapi kelemahannya, banyak ijuk yang jatuh ke basic kolam atau tertimbun lumpur.


Penempatan bahan sarang yang umum dikerjakan pembudidaya yakni di atas para-para yang terbuat dari bambu. para-para bambu ini diberi kaki pada keempat sudutnya hingga dapat menahan ijuk/sabut kelapa yang diletakkan di atasnya. bahan tersebut ditempatkan di atas para-para yang terendam air atau rata dengan air agar gampang di ambil induk jantan. oleh induk jantan, ijuk/sabut kelapa di ambil serta dipindahkan ke sosog atau bilah bambu yang di tancapkan tepi pematang kolam.


Penebaran induk kekolam pemijahan
Induk gurami yang sudah masak gonad serta siap mijah bisa segera dipindahkan ke kolam pemijahan. tanda-tanda induk ikan gurame yang baik yaitu seperti berikut :
  • Mempunyai karakter perkembangan yang cepat.
  • Bentuk badan normal ( perbandingan panjang serta berat badan ideal ).
  • Ukuran kepala relatif kecil
  • Susunan sisik teratur, licin, warna cerah serta mengkilap dan tidakluka.
  • Gerakan normal serta lincah.
  • Gentuk bibir indah layaknya pisang, bermulut kecil serta tidak berjanggut.
  • Berusia pada 2-5 tahun.
Adapun tanda-tanda untuk membedakan induk jantan serta induk betina yaitu seperti berikut :

a. betina
- dahi menonjol.
- basic sirip dada terang gelap kehitaman.
- dagu putih kecoklatan.
- bila ditempatkan pada area datar ekor cuma bergerak-gerak.
- bila perut distriping tidak mengeluarkan cairan.

b. jantan
- dahi menonjol.
- basic sirip dada terang keputihan.
- dagu kuning.
- bila ditempatkan pada area datar ekor dapat naik.
- bila perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih.

Penangkapan serta pelepasan induk yang sudah masak gonad dikerjakan dengan hati-hati supaya induk tidak terluka atau stress. penangkapan induk baiknya dikerjakan saat pagi atau sore hari saat cuaca tidak terlalu panas. perihal ini untuk hindari stress pada ikan akibat perbedaan suhu yang terlampau tinggi pada di kolam induk dengan suhu di kolam pemijahan. perpindahan induk ke kolam pemijahan dikerjakan sesudah kolam pemijahan telah siap serta sudah diisi air.

Penangkapan induk gurami yakni dengan langkah melokalisir induk giringnya disalah satu segi kolam gunakan jarring yang dibentangkan. sesudah area geraknya dipersempit, induk bisa ditangkap gunakan tangan serta dikerjakan dengan hati-hati. penangkapan induk mesti dikerjakan satu untuk satu. penangkapan induk tidak dianjurkan menggunakan seser, dikarenakan dapat menyebabkan sisik ikan banyak yang mengelupas.

Langkah memegang induk gurami ada langkahnya yakni induk dipegang dengan tangan dengan posisi badan terbalik. induk dipegang pelan serta hati-hati, mata gurami diusahakan tertutup oleh telapak tangan supaya tidak berontak. untuk yang belum mahir bisa menggunakan kain halus basah yang diselimutkan pada tubuh ikan dengan hati-hati. setelah itu induk diangkat dengan pelan-pelan dengan posisi terlentang juga. induk yang tertangkap dimasukkan ke dalam drum atau ember besar diisi air yang sudah disiapkan. 

Pemasukkan induk ke kolam pemijahan mesti dikerjakan dengan hati-hati. masukkan induk berbarengan dengan wadahnya ke kolam pemijahan serta biarlah gurami keluar serta berenang dengan sendirinya. perpindahan induk bisa juga dengan langkah mempergunakan kain halus basah, lantas diangkut serta dilepaskan berbarengan pembungkusnya. dengan langkah ini kemungkinan induk jatuh dikarenakan meronta bisa dikurangi atau dihindari. bila induk sampai terjatuh maka akan mengakibatkan stress hingga induk tidak ingin memijah.

-->

Tidak ada komentar:

Posting Komentar