Selasa, 25 Juni 2013

Budidaya Lele


budidaya lele

Budidaya Lele (ragambudidaya) -Ikan lele (clarias batrachus) di sebagian tempat di Indonesia mempunyai beragam nama layaknya pintet (kalimantan), ikan kalang (sumatera), lindi (jateng) serta ikan keling (sulawesi). Ada tiga jenis ikan lele yakni yang berwarna hitam, putih serta belang. Yang berwarna hitam umumnya untuk dikonsumsi serta yang berwarna putih serta belang dipelihara sebagai ikan hias.

Lele merupakan ikan yang menempati rawa serta sungai yang amat pas dipelihara pada kolam air tenang. sama layaknya ikan gabus (haruan) serta ikan nila, ikan lele mempunyai alat pernapasan tambahan yang ada dalam rongga insang yang sangat mungkin ikan lele bisa menghirup oksigen segera dari udara, hingga ikan lele bisa hidup pada air yang amat keruh/kotor. Oleh sebab itu ikan lele bisa dipelihara dalam kolam limbah tempat tinggal tangga, contohnya air buangan kamar mandi atau buangan dapur. 

Kolam dapat berukuran 1 x 1 mtr. atau 1x 2 mtr. Bergantung pada halaman yang ada dengan ketinggian kolam 1 -1,5 mtr. Sumber air kolam dapat dari pembuangan kamar mandi atau dapur, asal bukan hanya bekas air cucian dengan detergen. Bila tanah halaman tetap ada bisa juga dibuatkan kolam pengendapan air dengan ukuran yang lebih kecil untuk mengendapkan kotoran padat dari air buangan tersebut sebelum saat dialirkan ke kolam pemeliharaan ikan lele. 

Ke dua kolam tersebut dikaitkan dengan pipa atau bambu. ujung pipa pada kolam pengendapan mesti diberi penyaring dari kain kasa supaya kotoran mudah yang mengapung layaknya plastik, kertas atau busa tidak masuk ke kolam pemeliharaan. dinding kolam pemeliharaan dibikin tegak serta licin, dan hindari kolam dari rumput yang menjurai ke dalam kolam untuk mencegak keluarnya ikan lele dari kolam, dikarenakan ikan lele bisa merangkak/memanjat gunakan patilnya.

budidaya lele

Bibir kolam diberi pematang yang agak tinggi lebih kurang 40 cm, baiknya terbuat dari semen, untuk hindari masuknya air kotor pada waktu musim hujan, serta juga hindari melimpahnya air kolam yang dapat bikin ikan lele keluar dari kolam. tinggi air kolam lebih kurang 70 cm untuk ikan lele yang tetap kecil serta 100 cm untuk ikan lele yang telah agak besar. baiknya 2/3 dari luas pemukaan kolam diberi penutup dibagian atas membuat perlindungan dari cahaya matahari dikarenakan ikan lele terhitung binatang malam (nocturnal) yang melacak makan saat malam hari serta bersembunyi di lubang yang teduh pada siang hari. sebaiknya pada basic kolam diberi batu-batu besar sebagai rongga area persembunyian ikan lele. 

Bibit ikan lele yang dipergunakan baiknya denga ukuran 5 – 8 cm. padat penebaran lebih kurang 50 ekor per mtr. persegi luas kolam. kepadatan yang tinggi tidak jadi problem seandainya makanan cukup ada. dengan pemeliharaan sepanjang enam bln. ikan lele telah bisa dikonsumsi dengan ukuran panjang lebih kurang 20 cm. 

Ikan lele terhitung pemakan semua (omnivora), hingga makanan apa pun yang didapatkan dapat dimakannya, baik yang datang dari tumbuhan layaknya sisa-sisa dapur maupun dari hewan layaknya jentik nyamuk, cacing atau bangkai ayam. ikan lele lebih menykai makanan yang datang dari hewan. untuk lebih praktis dapat diberi pakan yang telah lantas berupa pelet. pakan yang didapatkan /hari lebih kurang 5% dari berat ikan lele tersebut dengan pemberian 2 x 1 hari. ikan lele dengan alami makan saat malam hari, namun pada pemeliharaan didalam kolam rutinitas tersebut bisa diubah memberinya makan pada siang hari. 

Setelah ikan lele berukuran panjang lebih kurang 20 cm bisa dipanen dengan langkah mengeringkan kolam. pengeringan kolam bisa dikerjakan dengan menimba memakai ember atau pompa air.

-->

Tidak ada komentar:

Posting Komentar